Langsung ke konten utama

Dia adalah Ibu

Assalamu'alaikum dulurku.

Sebelum aku mengucapkan Marhaban Ya Ramdhan "Selamat Menunaikan Ibadah Puasa."

Hallo dulurku, sabang sampe merauke.

Ah payah sekali aku baru nulis lagi di blog kesayanganku ini. 

Tak terasa juga kita telah memasuki bulan Ramadhan, bulan penuh berkah.

Untuk saudara yang muslim, mari tingkatkan ibadah kita di bulan penuh ampunan.

Di postingan kali ini, aku mau sedikit sharing ke kalian semua.

Berbagi sedikit cerita tentang bagaimana aku di awal Ramadhan kali ini yang membuatku sadar siapa yang aku butuhkan saat dikondisi sekarang.


Dia adalah Ibu. Seseorang yang selama ini aku abaikan dan dia selalu menjadi penolongku.

Bisa dibilang Ibu sering sekali aku buat kecewa akan tetapi Ibuku tak pernah mengecewakanku.

Pagi itu sekitar jam 4, Ibu datang menghampiri untuk mengajakku sahur bersama.

Dan dengan diriku yang telah bangun dari setengah 4 pun lantas beranjak dari tempatku dan menuju ke tempat Ibu untuk makan sahur bersama.

Aku pun sahur dengan keluargaku lengkap, Ayah, Ibu, Aku dan Adikku.

Kita berempat menikmati hidangan yang telah disiapkan Ibuku.

"Mau minum susu?" Ibu menawarkanku.
"Hmmm." Jawabanku ringan.

Dia segara membuatkanku segelas susu putih sebagai minuman sahurku.

Orang yang selalu ini aku abaikan dan aku tidak pedulikan, memperlakukanku dengan seperti raja.
Sedangkan aku selalu membuatnya kecewa.

Melihat Ibu yang begitu baik meperlakukanku serasa membuat aku benar-benar merasa berdosa.

Dia adalah orang yang tak pernah lelah mengarahkanku menjadi orang yang baik.

Dan dari dia aku belajar dan membuktikan bahwa sekecewa apapun seorang Ibu tak membuat kasih sayangnya luntur sedikitpun.

Terima kasih, Mah, maaf anakmu belum bisa membuat bahagia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerja Bukan Karena Betah Tapi Butuh

Bekerja sudah menjadi kebutuhan bagi kita untuk menyambung hidup. Disisi lain juga ingin merubah nasib agar lebih baik ke depannya. Namun tak jarang tempat kerja yang saat ini buat bekerja memiliki pola lingkungan yang kurang sehat. Sehingga timbul masalah dalam diri untuk memutuskan resign dari tempat kerja. Yah lingkungan yang toxic tentu memengaruhi semangat dalam bekerja. Hal itu juga membuat rasa tidak betah muncul. Namun apa boleh buat saat ini benar-benar butuh dan belum ada ganti kerjaan lain. Bekerja dibawah kendali manusia itu sangat melelahkan. Tidak hanya capek fisik namun juga capek hati dan batin. Entah sampai kapan harus menahan semuanya. Harapan ke depan adalah semoga mendapat pekerjaan yang lebih membuat bersemangat.

Timnas U23 vs Tira Persikabo: Penawar Rindu Pecinta Sepakbola Tanah Air

Assalamu'alaikum dulurku. Yuhuuu, hari ini adalah hari yang ditunggu oleh pecinta sepakbola Indonesia. Yah, setelah sekian lama sepakbola kita vacum karena Covid-19, akhirnya kita dapat melihat kembali tayangan sepakbola nasional. Pertandingan uji coba untuk persiapan Sea Games mendatang antara timnas terselenggara pada hari ini pukul 19:30 WIB. Sempat tertunda sebelumnya karena masalah ijin yang mepet PSSI ke POLRI namun pertandingan ini bisa terselenggara. Tentu pertandingan timas U23 melawan Tira Persikabo menjadi obat penawar rindu bagi seluruh pecinta sepakbola Indonesia. Bukan sekedar pertandingan uji coba biasa karena hal ini diharapkan menjadi titik terang bagi persepakbolaan Indonesia yang telah libur lama. Rencananya juga akan dijadwal Piala Menpora yang akan diikuti peserta liga Indonesia 2021. Semoga kedepannya liga 1 dapat segera digelar untuk sepakbola Indonesia maju. Wassalamu'alaikum.

jadi budak malas

Assalamu'alaikum  Hallo dulur, Balik lagi di blog aku, blog yang sudah lama sekali aku tinggalkan ini. Aku pernah nulis kalau bakal konsisten di blog ini dengan mengisi artikel tapi nyatanya susah juga ya. Dan di artikel kali ini aku ingin berbagai tentang sifat yang bernama malas. Malas itu adalah sifat yang berbahaya namun kadang banyak manusia yang menikmatinya. Seperti virus namun tak terlihat. Itulah malas. Belakangan ini malas masih bermain-main di kehidupanku dan meracuni hari-hariku. Hal itu menyebabkan diriku kurang produktif, contohnya ya menulis di blog ini. Malas masih menjadi candu bagiku, membuat kewajibanku sebagai manusia tidak berfungsi normal. Menjadi budak malas bukan pilihanku, aku juga ingin keluar dari zona lingkaran setan. Membuang jauh-jauh sifat malas dan memulai akrab dengan hidup yang penuh semangat.